PWK Gelar Diskusi Strategis Pertanian dan Desa Kreatif Bersama Para Guru Besar Nasional
![]() |
Diskusi pertanian sebagai tindak lanjut acara bincang santai di Pendopo Kabupaten Klaten |
Klaten, 21 April 2025 – Paguyuban Warga Klaten (PWK) menggelar rapat koordinasi dan diskusi strategis secara daring melalui Zoom Meeting pada Senin (21/4) pukul 09.00–10.30 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum PWK, Supriyanto, bersama para guru besar dan tokoh nasional, yakni Prof. Dr. Suratman, M.Sc., Prof. Dr. Sutomo, Prof. Anton Widyatmoko, dan Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.Si., M.M.
Rapat ini
membahas dua agenda utama: teknis pelaksanaan kegiatan Short Course
Pembangunan Desa Kreatif yang akan digelar di Klaten pada Juli
2025, serta
strategi pengembangan pertanian berbasis potensi lokal di Kabupaten Klaten.
Dalam
sambutannya, Ketua Umum PWK, Supriyanto, menyampaikan pentingnya sinergi antara
akademisi, komunitas, dan pemerintah desa untuk mendorong percepatan
transformasi desa.
“PWK
berkomitmen untuk menjadi ruang kolaborasi dan penggerak inovasi desa di
Klaten. Desa berkembang harus menjadi pusat pertumbuhan baru, terutama di
sektor pertanian dan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Prof. Dr.
Suratman, M.Sc.,
inisiator konsep Desapolitan, menekankan pentingnya membangun ekosistem
desa modern melalui pendekatan pentahelix yang melibatkan akademisi,
pemerintah, komunitas, dunia usaha, dan media.
Sementara
itu, Prof. Dr. Sutomo menyampaikan bahwa Klaten memiliki modal pertanian
yang besar, namun perlu dukungan riset dan teknologi tepat guna agar hasil
pertanian bisa naik kelas dan memberi nilai tambah bagi masyarakat desa.Dan yang
paling penting adalah pembentukan badan usaha sebagai wadah legal untuk
menjalankan kegiatan ekonomi yang memberikan perlindungan hukum, memudahkan
akses pendanaan, meningkatkan kepercayaan mitra, serta memungkinkan pertumbuhan
dan keberlanjutan usaha secara profesional. Badan usaha juga penting dalam
konteks desa karena bisa menjadi alat untuk mengelola potensi lokal secara
produktif, seperti melalui BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)
Prof.
Anton Widyatmoko, yang
dikenal dengan kajian-kajian konservasi dan pertanian kreatif, menyoroti
pentingnya integrasi antara penguatan kelembagaan desa (seperti BUMDes) dan
perencanaan pembangunan desa berbasis potensi sektor pertanian dan wisata.
Diskusi
ini juga menghadirkan Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.Si., M.M., Rektor
Jakarta International University dan mantan Wakil Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia. Ia
menegaskan bahwa desa harus dikelola dengan kepemimpinan visioner dan strategi
transformasi yang terstruktur agar tidak hanya bertahan, tetapi mampu menjadi
pusat inovasi dan kesejahteraan.
“Kunci
pembangunan desa kreatif ada pada SDM yang kuat, visi pembangunan jangka panjang,
dan kemitraan yang berkelanjutan. Desa harus menjadi aktor utama, bukan objek
pembangunan,” ujar
Prof. Paiman.
PWK
melalui kegiatan ini juga membuka ruang bagi pihak swasta, akademisi, dan
institusi pendukung untuk menjadi sponsor dan mitra strategis dalam
pengembangan 209 desa berkembang di Klaten menuju desa mandiri dan kreatif.
Komentar
Posting Komentar